Mengelola PAK Majemuk dalam Metode Pembelajaran Blended Learning
0
Pendidikan Kristen dalam Masyarakat Majemuk telah dijadikan sebagai mata kuliah di Sekolah Tinggi Teologi yang tersebar di seluruh Indonesia. Semester ini (Agustus - Desember 2019) saya mendapat tugas mengajar mata kuliah PAK Dalam Masyarakat Majemuk. Sewaktu rapat dosen, saya mengusulkan untuk para dosen dapat menggunakan metode pembelajaran Blended Learning dalam mata kuliah yang diasuh. Namun alasannya yakni ada sejumlah kesulitas sehingga kata kunci yang dimunculkan yakni "tidak bisa".
Mungkin ini sudah menjadi sesuatu yang tidak lazim lagi bagi kita di Indonesia, kita mau mencoba hal-hal baru namun alasan yang selalu dipakai adalah "tidak bisa". Saya kemudian menetapkan secara pribadi untuk melakukan pembelajaran untuk setiap mata kuliah yang saya asuh dengan pendekatan metode pembelajaran campuran, atau yang dikenal dengan "Blended Learning".
Dengan prinsip ini, saya ingin menerapkan pembelajaran tatap muka sebanyak 25 %, dan studi mandiri serta 40% dan pembelajaran online 35 %. Berdasarkan presentasi ini, saya mengatur pembelajaran mata kuliah PAK Majemuk dengan kehadiran mahasiswa di kelas sebanyak 25 % dan selebihnya adalah mandiri dan online.
Komposisi materi kuliah dapat diatur sbb:
Pertemuan Pertama (tatap muka)
Pertemuan kedua (Tatap muka)
Pertemuan ketiga (Mandiri dan online)
Pertemuan keempat (Mandiri dan online)
Pertemuan kelima (Mandiri dan online)
Pertemuan keenam (Tatap muka)
Pertemuan ketujuh (UTS)
Pertemuan kedelapan Tatap muka
Pertemuan kesembilan (Mandiri dan online)
Pertemuan kesepuluh (Mandiri dan online)
Pertemuan kesebelas (Mandiri dan Online)
Pertemuan kedua belas (Mandiri dan online)
Pertemuan ketiga belas (Tatap muka)
Pertemuan keempat belas (UAS)
Pembelajaran online dapat dilakukan melalui weblog dosen dalam mata kuliah PAK Dalam Masyarakat Majemuk.
Pembelajaran dengan metode blended learning butuh keberanian untuk memulainya. Mengapa demikian karena sering pendidik non milenial selalu alasan bahwa model pembelajaran ini susah, butuh fasilitas seperti internet sekolah, laptop, handphone dll. Ada perasaan sona nyaman. Oleh karena itu perlu dilakukan pembelajaran blended learning dengan cara yang sederhana seperti memanfaatkan fasilitas gratis yang dapat menyimpan bahan ajar dan dapat dipelajari secara online maupun offline. Bahan kuliah dapat disimpan di blog yang punya fasilitas download seperti wordpress, atau menggunakan google drive.
Setelah itu materi tersebut dapat dipakai dalam pembelajaran dengan metode blended Learning. Ada tatap muka di kelas, pembelajaran mandiri berdasarkan bahan yang didownload, lalu belajar secara online melalui situs maupun blog gratis seperti wordpress. Kalau diblogspot tidak dapat dibuat download karena tidak domain untuk menyimpan data yang dapat didownload. Kalau menaruh data berupa bahan ajar di blogspot tentu bisa.
Silakan mencoba
Salam