Menjadi Sahabat Bagi Masyarakat Multi Kultural

0
Saya sengaja membuat judul artikel ini dengan tema Natal 2019 yang kontekstual. Artinya tema Natal 2019 tentang "Hiduplah Sebagai Sahabat Bagi Semua orang (Yoh. 15:14-15) adalah tema Natal yang dapat diterapkan dalam kehidupan orang Kristen di tengah pergumulan hidup sebagai bangsa yang multikultural. Menjadi sahabat bagi masyarakat multikultural dapat diwujudkan dalam kehidupan orang Kristen apabila:

1. Orang Kristen tetap Percaya Kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat.

Bila tidak percaya lagi kepada Yesus Kristus atau meninggalkan Yesus maka ia tidak mampu menjadi sahabat bagi semua orang. Yang terjadi ialah hidupnya membenci atau memusuhi orang Kristen. Hanya dengan tetap hidup dalam kepercayaan kepada Yesus Kristus maka orang Kristen mampu menjadi sahabat bagi semua orang. Kita belajar dari teks Yohanes 15:14-15 yaitu Yesus menjadi sahabat bagi para murid-Nya, Yesus memberi nyawanya bagi keselamatan orang berdosa yang dimulai dengan murid-murid-Nya. Yesus menyebut murid-murid-Nya pada waktu itu, apabila murid-murid-Nya tetap melakukan kehendak-Nya.




2. Orang Kristen Melakukan apa yang Yesus Perintahkan

Kemampuna untuk hidup sebagai sahabat bagi semua orang hanya terjadi dalam diri orang Kristen apabila orang Kristen tetap melakukan kehendak-Nya. Salah satu perintah Yesus yaitu memberitakan Injil dan bukan memusuhi Injil (Kabar Sukacita Yesus). Kita sebagai orang Kristen akan tetap menjadi orang yang memiliki kemampuan untuk menerima orang lain apabila kita hidup dalam kasih Yesus Kristus. Kasih itu memampukan orang Kristen menjalani kehidupan yang diamanatkan dalam tema Natal 2019 yaitu "hiduplah sebagai sahabat bagi semua orang".

Kehidupan dalam masyarakat yang multikultural dalam ragam kebudayaan, ragam agam, ragam ras, ragam sosial menuntuk kita untuk menerapkan tema Natal 2019 yaitu hiduplah sebagai sahabat bagi semua orang. Tema ini mengajarkan kita untuk tetap bersahabat walaupun kita dibenci orang lain karena kepercayaan kita bahwa Yesus itu TUHAN.
Pengakuan bahwa Yesus itu TUHAN hanya dilakukan oleh orang yang didalam hidupnya dipimpin oleh Roh Kudus. Jika tidak maka orang yang tidak dipimpin Roh Kudus pasti tidak suka mendengar nama Yesus. Apalagi pengakuan bahwa Yesus itu Tuhan. Jadi, hanya Roh Kudus yang membuat seseorang dapat mengaku iman bahwa Yesus adalah Tuhan.

Semoga bermanfaat

Selanjutnya sebagai komunitas multikultural, saya ucapkan selamat merayakan perayaan Imlek bagi mereka yang merayakannya pada tanggal 25 Januari 2020

0 comments: